TUGAS KELOMPOK IX
MASUKNYA
ISLAM KE INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Telaag Materi SKI MTs/MA
Dosen : Latifa Anum Dalimunthe, S.Ag. M.Pd.I
Disusun
Oleh :
Erma 1201111691
Ibtidayah 1201111693
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah Robbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas berhasilnya kami
dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Masuknya Islam KeIndonesia” ini.
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Telaah Materi SKI MTs/MA yang diampu oleh Latifa Anum Dalimunthe, S.Ag. M.Pd.I. Kami mengucapkan Banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya makalah ini. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran selalu saya harapkan demi perbaikan makalah ini.
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Telaah Materi SKI MTs/MA yang diampu oleh Latifa Anum Dalimunthe, S.Ag. M.Pd.I. Kami mengucapkan Banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya makalah ini. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran selalu saya harapkan demi perbaikan makalah ini.
Demikian semoga senantiasa mendapatkan perlindungan dan ridlo Allah SWT. Amin.
Palangka
Raya, September 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Berbeda dengan pembabakan sejarah dunia islam yang
sudah cukup mapan, periodisasi sejarah islam di indonesia belum lagi jelas. Hal itu
terutama karena karya-karya sejarah islam di indonesia yang memaparkan secara lengkap
masih sangat langka. Memang sulit menentukan pembabakan sejarah islam di indonesia
karena wilayahnya cukup luas sehingga perkembangan sejarah antara satu daerah
dan daerah yang lain berbeda-beda. Periodisasi tersendiri bagi sejarah islam di
indonesia
menunjukkan bahwa ia belum terkait erat dan menyatu dalam kajian sejarah dunia
islam. Akan tetapi, perkembangan sejarah islam di Asia Tenggara, termasuk indonesia,
nampaknya memang khas Asia Tenggara. Ia tumbuh dan berkembang secara damai
melalui dunia perdagangan, terlepas dari campur tangan kerajaan-kerajaan besar
islam di Timur Tengah atau kawasan lainnya. Oleh karena itu, kebudayaan dan
peradabannya juga khas indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
proses masuknya Islam di Indonesia ?
2. Bagaimana
Teori Masuknya Islam ke Indonesia
?
3. Bagaimana
Pengarauh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia ?
4.
Bagaimana Proses berkembangnya Agama Islam diIndonesia
?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan
makalah ini adalah Untuk mengetahui perkembangan Islam, identifikasi
peristiwa-peristiwa penting dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan
Islam dan mengambil ibrah dari peristiwa perkembangan Islam serta meneladani
tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan Islam di dunia ?
D.
Manfaat
1. Manfaat teoritis
a. Dapat memahami materi sejarah kebudayaan
islam kelas IX dengan baik.
b. Dapat menjelaskan materi sejarah
kebudayaan islam kelas IX
sesuai dengan SK-KD 2008.
c. Dapat mengambil ibrah dari materi sejarah
kebudayaan islam kelas IX
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pemakalah
Untuk meningkatkan pengetahuan pemakalah,
khususnya dalam materi sejarah kebudayaan islam kelas IX di Madrasah Tsanawiyah
b. Bagi pembaca
Sebagai dasar pengetahuan bagi mahasiswa agar
nantinya dapat mengaplikasikan dan menelaah materi sejarah kebudayaan islam
kelas IX di madrasah aliyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Masuknya Islam ke Indonesia
Sejak zaman
prasejarah, penduduk kepulauan Indonesia
dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak
awal abad Masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan
Indonesia
dengan berbagai daerah di daratan Asia Tenggara.[1]
Ada dua pendapat ahli sejarah tentang waktu masuknya agam
islam keindonesi, yaitu: yang pertama, masuknya agama islam ke Indonesia
terjadi pada abad ke-7 M. Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa masuknya agama
islam terjadi pada abad ke-13 M.
Pendapat yang
menyatakan bahwa masuknya agama islam di Indonesia terjadi pada abad ke-7 M
didukung oleh beberapa bukti, yaitu:
- Catatan Sejarah Kerajaan Cina
Pada zaman dinasti tang,
orang-orang Ta-Shih (orang-orang arab) berencaa menyerang kerajaan Holing yang
diperintahkan oleh Ratu Sima tetapi rencana tersebut dibatalkan karena kuat
pemerintahan Ratu Sima.
- Berita Chon Ku – Fei (1178 M)
Dalam berita ini disebutkan bahwa
Indonesia terdapat dua
tempat yang masyarakatnya terdiri dari orang-orang Ta-Shih(orang Arab) yaitu Sumatra
selatan dan F0-lo-an (sekarang kuala Brag-Trengganu-Malaysia). Keduanya merupakan
wilayah kekuasan kerajaan Sriwijaya.
- Berita Jepang (784 M)
Diceritakan bahawa pada saat
pendeta kanshin melakukan perjalanan ke Indonesia,
pada waktu itu di Kanton terdapat kapal-kapal Po- see (bangsa Melayu) dan
Ta-shih (orang Arab dan Persia).
Pendapat yang menyatakan bahwa
masuknya agama islam di Indonesia
terjadi pada abad ke-13 M didasarkanya pada adanya kerajaan Samudra Pasai yang
muncul sekkitar abad ke-13 . Hal ini didukung oleh beberapa bukti, yaitu:
- Catatan Perjalanan Marcopolo (1292 M)
Pada saat
Marcopolo melakukan pelayaran dari Cina kembali ke Eropa, dia singgah di
Kerajaan Islam Samudra Pasai – Indonesia.
- Berita Ibnu Batutah ( seorang petualang dari Maroko )
Yang dijadikan
bukti sejarah dari Ibnu Batutah adalah
di Sumatra Utara ditemukan batu nisan Sultan Malik al-Saleh yang bertuliskan
Ramadhan 979 Hijriah (1297 M). Sultan Malik al-Sale adalah seorang pengajar
tasawuf yang menjadi Raja di kerajaan Samudra Pasai. Tahun 1297 M abad 13 M.
Proses
masuknya Islam ke Indonesia
tidak dilakukan secara serentak disemua wilayah tetapi hanya dibeberapa daerah,
terutama didaerah pesisir karena disinilah terjadinya interaksi social anatar
penduduk Indonesia
dengan para pedagang asing yang membawa Agama Islam. Pengaruh Islam pertama
kali muncul di Sumatra. Hal ini di buktikan
dengan ditemukanya prasasti yang menggambarkan adanya Kerajaan Islam di pulau
tersebut yaitu Samudra Pasai.
Islam pertama
kali pertama kali masuk ke Indonesia
dibawa oleh pedagang yang melaukan kegiatan dagang, selanjutnya penyebarannya
di;akukanoleh beberapa golongan.
Golongan pembawa agama Islam adalah sebagai berikut.
- Pedagang
Para pedagang
muslim yang berdagang di Indonesia
mayoritas berasal dari Arab. Ketika melakukan perdagangan, mereka membawa
pengaruh islam terhasdap pedagang lain. Saat berdagang mereka tinggal di Indonesia
beberapa waktu lamanya dan berinteraksi dengan penduduk pribumi. Sentuhan agama
yang dilakukan dalam bermasyarakat
membuat agama Islam dikenal oleh penduduk Indonesia, kemudian beberapa orang
masuk Islam dan semakin lama semakin banyak yang masuk islam.
- Mubaligh atau Guru Agama
Golongan
mubaligh datang ke Indonesia
untuk menyebarkan agama Islam. Mereka mendirikan pesantren dan mencetak
kader-kader dakwah, mengajari generasi muda islam untuk menjadi guru agama.
- Penganut Tasawuf
Kelompok ini
masuk ke Indonesia
pada abad ke013 M. Mereka mengajarakan hidup sederhana dan pendekatan diri
kepada Allah.
Kelompok
masyarakat Indonesia
yang menerima ajaran islam adalah sebagai berikut.
1.
Golongan
Elit
Golongan ini
terdiri dari para raja, kaum bangsawan dan penguasa. Mereka adalah penguasa
politik dan berperan dalam menetukan kebijakan perdagangan dan pelayaran,
disamping itu juga beberapa pemlik saham dan pemegang monopoli perdagangan dan
pelayaran sehingga mereka sering berhubungan langsung dengan para pedagang dan
luar negeri termasuk para pedagang muslim.
2.
Golongan
Wong Cilik (masyarakat kelas bawah )
Masyarakat
kecil mengenal agam Islam dari para ulam yang berdakwah langsung di lingkungan
mereka.[2]
B.
Teori Masuknya
Islam ke Indonesia
1.
Teori Gujarat
Teori ini mengikuti teori Prof. Dr. Snouck Hurgronje maka diteorikan
Islam masuk dari Gujarat. Menurutnya, Islam tidak mungkin masuk ke nusantara
Indonesia langsung dari Arabia tanpa melalui ajaran tasawuf yang berkembang di
India. Dijelaskan pula bahwa daerah India tersebut adalah Gujarat. Daerah
pertama yang dimasuki adalah Kesultanan Samodra Pasai, pada abad ke-13.
2.
Teori Makkah
Adapun waktu masuknya agama Islam ke Nusantara Indonesia terjadi pada
abad ke-7 M. Dalam berita dinasti Tang tersebut menuturkan ditemuinya daerah
hunian wirausahawan Arab Islam di Pantai Barat Sumatera maka disimpulkan Islam
masuk dari daerah asalnya Arab. Dibawa oleh wiraniagawan Arab.
3.
Teori Persia
Islam masuk dari persia dan bermadzhab Syi’ah. Pendapatnya didasarkan
pada sistem baca atau sistem mengeja membaca huruf Al Qur’an, terutama di Jawa
Barat. Teori ini dinilai lemah karena tidak semua pengguna sistem baca huruf Al
Qur’an tersebut di Persia penganut madzab Syi’ah.
4.
Teori Cina
Prof. Dr. Slamet Muljana, 1968, dalam Runtuhnja Keradjaan Hindu Djawa
dan Timbulnja Negara-Negara Islam di Nusantara, tidak hanya berpendapat
Soeltan Demak adalah orang peranakan Cina. Namun juga menyimpulkan bahwa para
Wali Sanga adalah orang peranakan Cina. Pendapat ini bertolak dari Kronik
Klenteng Sam Po Kong. Misalnya Soeltan Demak Panembahan Fatah dalam Kronik
Klenteng Sam Po Kong bernama Panembahan Jin Bun nama Cina-nya. Soenan Ampel
dengan nama Cina, Bong Swi Hoo, dan lain-lain. Sebenarnya menurut budaya Cina
dalam penulisan sejarah nama tempat yang bukan negeri Cina, dan nama orang yang
bukan bangsa Cina, juga dicinakan penulisannya. Besar kemungkinan seluruh
nama-nama raja Madjapahit dan nama keradjaan Hindoe Madjapahit pun seperti
halnya kerajaan lainnya dicinakan pula dalam Kronik Klenteng Sam Po Kong
Semarang, ditafsirkan oleh Prof. Dr. Slamet Muljana sebagai orang Cina.
5.
Teori Maritim
Menurut N.A Baloch sejarawan Pakistan, Masuk dan Berkembangnya agama
Islam di Nusantara Indonesia, akibat umat Islam memiliki navigator atau
mualim dan wirausahawan Muslim yang dinamik dalam penguasaan maritim dan
pasar. Melalui aktivitas ini, ajaran Islam mulai dikenalkan di sepanjang
jalan laut niaga di pantai-pantai tempat persinggahannya pada masa abad ke 1 H
atau abad ke-7 Masehi. Oleh karena itu, langkah awal sejarahnya, ajaran Islam
dikenalkan di pantai-pantai Nusantara Indonesia hingga di Cina Utara oleh para
wirausahawan Arab. Proses waktu yang dilalui dalam dakwah pengenalan ajaran
Islam ini, berlangsung selama lima abad, dari abad ke 1-5 H/7 -12 M.
Langkah berikutnya, N.A. Baloch menjelaskan mulai abad ke-6 H/13 M
terjadi pengembangan Islam hingga ke pedalaman. Pada periode ini pengembangan
agama Islam ke pedalaman dilakukan oleh para wirausahawan pribumi. Selain itu,
dimulai dari Aceh pada abad ke-9 M, kemudian diikuti di wilayah lainnya di
Nusantara, kekuasaan politik Islam atau kesultanan mulai tumbuh.[3]
C.
Pengaruh
Islam terhadap peradaban Bangsa Indonesia
Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah
memiliki corak kebudayaan yang
dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha seperti yang pernah Anda pelajari pada sebelumnya. Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses
akulturasi (proses bercampurnya dua
(lebih) kebudayaan karena percampuran bangsa-bangsa dan saling mempengaruhi), yang melahirkan
kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam Indonesia. Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha
hilang. Bentuk budaya sebagai hasil
dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat kebendaan/material tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat
Indonesia.
1. Seni
Bangunan
Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat
pada bangunan masjid, makam, . Untuk
lebih jelasnya silahkan Anda lihat gambar 1.1 berikut ini.
Gambar 1.1. Masjid Aceh merupakan
salahsatu masjid kuno di Indonesia.
Wujud akulturasi dari
masjid kuno seperti yang tampak pada gambar 1.1. memiliki
ciri sebagai berikut:
a.
Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun
semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas.
Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk
memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.
b.
Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya
bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi
dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan
sholat. Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.
c.
Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu
sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di
atas bukit atau dekat dengan makam.
Mengenai
contoh masjid kuno selain seperti yang tampak pada gambar 1.1 Anda dapat
memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus
dan sebagainya.
2.
Seni Rupa
Tradisi Islam tidak menggambarkan
bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam
berupa suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan
dua aliran seni logam), agar didapat keserasian, misalnya ragam hias pada
gambar 1.3. ditengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir.
Gambar
1.3. Kera yang disamarkan
Ukiran ataupun hiasan
seperti pada gambar 1.3., selain ditemukan di masjid juga ditemukan pada
gapura-gapura atau pada pintu dan tiang.
3.
Aksara dan Seni Sastra
Tersebarnya
agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan,
yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab
Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang
dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda-tanda a,
i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf Arab berkembang
menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun
ukiran. Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam
adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu – Budha
dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia. Dengan demikian wujud
akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang
dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi
ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu.
Bentuk seni sastra yang
berkembang adalah:
a.
Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal
dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau
tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau
prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir
Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).
b.
Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering
dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno),
Babad Cirebon.
c.
Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal
tasawwuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan
sebagainya.
d.
Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat
dengan Suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan
penentuan hari baik/buruk.
4.
Sistem Pemerintahan
Dalam
pemerintahan, sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang
bercorak Hindu ataupun Budha, tetapi setelah Islam masuk, maka
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu/Budha mengalami keruntuhannya dan digantikan
peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai,
Demak, Malaka dan sebagainya. Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya
bergelar Sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya
meninggal tidak lagi dimakamkan dicandi/ dicandikan tetapi dimakamkan secara
Islam. [4]
D.
Proses Berkembangnya Agama Islam di Indonesia
Proses berkembangnya agama
Islam sejalan dengan perdagangan dan pelayaran.
Kapal yang melewati Selat Malaka pasti singgah di pelabuhan Malaka. Antara
lain kapal-kapal dari Indonesia,
Cina, India (Gujarat), Arab, Persia, dan Asia Tenggara.
Ternyata perdagangan dapat menjadi jalur penyebaran agama Islam. Disamping
itu masih ada jalur-jalur lain. Apa saja jalur itu?
1. Jalur perkawinan
2. Jalur pendidikan
3. Jalur dakwah
4. Jalur kesenian
Agama Islam cepat berkembang
atau meluas di Indonesia, adapun faktor-faktor yang menyebabkan agama Islam
cepat meluas di Indonesia adalah:
1.
Syarat-syarat masuk agama Islam sangat mudah yaitu dengan
mengucapkan kalimat syahadat.
2.
Upacara-upacara agama Islam sangat sederhana dibandingkan
dengan agama Hindu
3.
Agama Islam tidak mengenal sistem kasta dan menganggap
setiap manusia sama.
4.
Agama Islam yang menyebar di Indonesia telah di sesuaikan
dengan adat dan tradisi bangsa Indonesia.
5.
Faktor politik yang ikut memperlancar penyebaran agama
Islam yaitu runtuhnya kerajaan Majapahit sebagai kerajaan Hindu di Indonesia.
BAB III
TELAAH MATERI
A.
Telaah
Subtansi
Menurut kami materi pembelajaran SKI tersebut mudah dipahami oleh peserta
didik pada tingkat MA sesuai dengan kemampuan peserta didik pada jenjang
tersebut. Setiap materi disesuaikan dengan tingkatan kelasnya.
Namun ada beberapa kekurangan dalam materi SKI MA KelasIXdi dalam modul
pembelajaran SKI MA tidak di cantumka teori- teori masuknya islam ke Indonesia
yang mana ada beberapa teori masuknya islam keindonesia yang mana kami dapat
dari Nugroho Notosusanto Sejarah Nasional Indonesia III. Diantaranya ,Teori Gujarat, teori cini dan teori maritimYang mana beberapa teori
tersebut kurang lengkap dalam modul pembelajaran SKI MA kelas XII .
- Telaah Formatif
1. Telaah SK/KD
Menurut kami Mudul Pembelajaran SKI MA IX telah sesuai
dengan SK dan KD yang telah ada. Setelah menelaah SK-KD dan uraian materi
SKI MTS, dapat kita klasifikasikan secara global kompetensi – kompetensi sesuai
dalam tiga domain :
1. Domain
Kognitif
Domain kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir,
termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi sehingaa kompetensi yang masuk dalam
domain ini adalah kompetensi yang redaksinya berbunyi antara lain : Menghafal ,
memahami, mengidentifikasi, menerjemahkan.
2. Domain
Psikomotorik
Domain yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu,
maka kompetensi yang masuk dalam domain ini adalah kompetensi yang redaksinya
berbunyi antara lain : menerapkan menunjukan sikap sosial tertentu.
3. Domain
Afektif
Domaim yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Berdasarkan penjelasan tersebut ada kompetensi yang secara khusus menyuratakan
muatan ranah afektif antara lain keteladanan.
2. Telaah Metode
Menurut kami Metode yang tepat adalah Diskusi dan
Inkuiri walaupun kita tahu bahwa tidak ada satupun metode yang tepat digunakan
dalam pembelajaran, kenapa kami memilih Metode Diskusi dan Inkuiri karena
didalam Metode Diskusi karena Kurangnya
minat siswa mempelajari Sejarah Islam disebabkan oleh proses belajar mengajar
yang berlangsung secara imposisi. Hal ini mengakibatkan kejenuhan pada anak
didik. Oleh karena itu, salah satu metode yang tepat digunakan oleh guru adalah
metode diskusi. Penerapan metode diskusi dalam pembelajaran Sejarah Islam mampu
membangkitkan keaktifan siswa sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup. Dan
Metode Inquiri Dalam kegiatan belajar mengajar, metode inkuiri merupakan suatu
strategi pembelajaran yang memungkinkan para peserta didik untuk mendapatkan
jawabannya sendiri seperti pengaruh masuknya islam terhadap kebudayaan atau
peradaban bangsa Indonesia, dan tak lupa juag Metode Ceramaha metode
tradisional yang tak mungkin juga ditinggalkan.
3. Telaah Bahasa
Menurut kami bahasa yang digunakan dalam modul
pembelajaran SKI kelas IX mudah untuk dipahamai siswa karena didalamnya
menggunkan bahasa yang mudah dipahami.
4. Telaah Media
Menurut kami media yang cocok adalah menggunakan Slide
Show yang mana gambar tersebut membantu guru dalam menjelaskan materi yang
disampaikan antara lain akulturasi kebudayaan Indonesia yang mulanya bercorak
Hindu-Budha.
5. Telaah Evaluasi
Menurut kami evaluasi yang dilakukan sudah bagus yang
mana dalam Modul sudah mewakili materi yang telah dibuat.
- Alokasi Waktu
Untuk alokasi watktu sudah cukup bagus yaitu 2x40
karena waktu itu cukup untuk menyampaikan materi.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Telaah berdasarkan beberapa aspek diatas, bahwa SK –
KD dan materi SKI MTS memiliki Kelebihan dan kelemahan. Kelemahan
tersebut lebih kepada pengejawantahan-yang pada hal ini masuk ranah afektif dan
psikomotorik – nilai-nilai yang ada dalam Mata Pelajaran SKI. Namun hal
tersebut dapat disiasati dengan lebih proakrtifnya guru terhadap perkembangan
sikap dan perilaku peserta didik baik ketika di madrasah maupun di rumah.
B.
Kritik dan Saran
Demikian makalah Telaah Materi ski tingkat mts yang
telah kami susun. Tiada gading yang tak retak, maka kami selaku penyusun
senantiasa menerima kritik dan saran yang kontruktif sebagai penyempurnaan dari
makalah ini.
[1] Badri
Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta : PT RajaGrafindo,
2003) h.191
[2] Modul, Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta : Pustaka Forqun
,2008) hal 4
[4] R.
Soekmono, Sejarah Kebudayaan Indonesia
3, Kanisius, Yogyakarta, 1985
Tinggalkan komentarnya ya >>!!!
BalasHapus